Monday, June 10, 2013

Strategi Distribusi : Saluran Pemasaran dan Manajemen Rantai Pasokan

Rantai Pasokan dan Jaringan Penghantar Nilai 
Jaringan penghantar nilai (value delivery network) : jaringan yang terbentuk dari perusahaan, pemasok, distributor, dan pada akhirnnya pelanggan yang “bermitra” satu sama lain untuk memperbaiki kinerja keseluruhan sistem.  

1. Sifat dan Arti Penting Saluran Pemasaran 
Mereka berusaha membentuk saluran pemasaran (atau saluran distribusi) (marketing channel (distribution channel)) – sekelompok organisasi saling tergantung yang membantu membuat produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Banyak perusahaan menggunakan sistem distribusi imajinatif untuk memperoleh keunggulan kompetitif. 

Cara Anggota Saluran Menambah Nilai 
Produsen menggunakan perantara karena mereka menciptakan efisiensi yang lebih besar dalam menyediakan barang bagi pasar sasaran. Memulai kontak, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi, perantara biasanya menawarkan perusahaan lebih dari apa yang dapat dicapai perusahaan sendiri. Dari sudut pandang sistem ekonomi, peran perantara pemasaran adalah untuk mengubah pilihan produk yang dibuat oleh produsen menjadi pilihan produk yang diinginkan oleh konsumen. Produsen membuat pilihan produk yang sempit dalam jumlah besar, tetapi konsumen menginginkan pilihan produk yang luas dalam jumlah kecil. Anggota saluran pemasaran membeli jumlah besar dari banyak produsen dan memecahnya menjadi jumlah yang lebih kecil dan pilihan luas yang diinginkan. 
Dalam menyediakan produk dan jasa bagi konsumen, anggota saluran menambah nilai dengan menjembatani kesenjangan waktu, tempat, dan kepemilikan utama yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang akan menggunakannya. Anggota saluran pemasaran melakukan banyak fungsi utama. Beberapa membantu menyelesaikan transaksi : 
a. Informasi : Mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran dan informasi intelejen tentang pelaku dan kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang diperlukan untuk perencanaan dan membantu terjadinya pertukaran. 
b. Promosi : Mengembangkan dan menyebarkan komunikasi peruasif tentang suatu penawaran. 
c. Kontak : Menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli prospektif. 
d. Mencocokan : Membentuk dan menyesuaikan penawaran dengan kebutuhan pembeli, termasuk kegiatan manufaktur, pemilihan, perakitan, dan pengemasan 
e. Negoisiasi : Mencapai kesepakatan harga dan syarat penawaran lain sehingga kepemilikan dapat dialihkan. 
Fungsi lain yang membantu memenuhi transaksi yang lengkap : 
a. Distribusi fisik : Mengirimkan dan menyimpan barang. 
b. Pendanaan : Mendapatkan dan menggunakan dana untuk mencakup biaya kerja saluran. 
c. Pengambilan risiko : Mengamsumsikan risiko pelaksanaan kerja saluran. 

•  Jumlah Tingkat Saluran  
Tingkat saluran (channel level) – lapisan perantara yang melakukan sejumlah pekerjaan dalam membawa produk dan kepemilikannya lebih dekat dengan pembeli akhir. Jumlah tingkat perantara mengindikasikan panjang saluran. Saluran 1, disebut saluran pemasaran langsung (direct marketing channel), tidak mempunyai tingkat perantara. Saluran lain, adalah saluran pemasaran tidak langsung (indirect marekteing channel), mengandung satu atau beberapa perantara. 

2. Perilaku dan Organisasi Saluran 
• Perilaku Saluran Keberhasilan anggota saluran individual bergantung pada keberhasilan saluran keseluruhan, semua perusahaan perusahaan saluran harus bekerja sama dengan lancar. Meskipun anggota saluran saling tergantung, mereka sering bertindak sendiri demi kepentingan terbaik jangka pendek mereka sendiri. Ketidaksepakatan atas tujuan, peran, dan penghargaan semacam itu menimbulkan konflik saluran (channel conflict). Konflik Saluran : ketidaksepakatan antara anggota saluran pemasaran tentang tujuan dan peran-siapa yang harus melakukan apa dan untuk mendapatkan penghargaan apa. Konflik horisontal terjadi antar perusahaan pada tingkat saluran yang sama. Konflik vertikal, konflik antara berbagai tingkat saluran yang sama, bahkan jauh lebih umum. 
• Sistem Pemasang Vertikal Saluran distribusi konvensional kekurangan kepemimpinan dan kekuatan semacam, itu, seringkali menimbulkan konflik yang merusak dan kinerja yang buruk. Salah satu perkembangan saluran terbesar selama bertahun-tahun adalah munculnya sistem pemasraan vertikal yang menyediakan kepemimpinan saluran. Saluran distribusi konvensional (conventional distribution channel) terdiri dari satu atau lebih produsen independen, pedagang grosir, dan pengecer. Sistem pemasaran vertikal (vertical marketing system-VMS) terdiri dari produsen, pedagang grosir, dan pengecer yang bertindak sebagai sistem terpadu. 

 a. VMS Korporasi 
VMS Korporasi (corporate VMS) mengintegrasikan tahap produksi dan distribusi suksetif di bawah kepemilikan tunggal.

b. VMS Kontraktual 
VMS Kontraktual (contractual VMS) terdiri dari perusahaan independen pada tingkat produksi dan distribusi berbeda yang bergabung bersama melalui kontrak untuk memperoleh dampak ekonomis atau penjualan yang lebih besar daripada yang dapat perusahaan capai sendirian. Organisasi Waralaba adalah tipe hubungan kontraktual yang paling umum-anggota saluran yang disebut pewaralaba. Ada tiga jenis waralaba : 1.   Sistem Waralaba Pengecer yang disponsori produsen. 
2.   Sistem Waralaba Pedagang Grosir yang disponsori produsen 
3. Sistem Waralaba Pengecer yang disponsori perusahaan jasa. 

c. VMS Teradministrasi 
VMS Teradministrasi – sistem pemasaran vertikal yang mengkoordinasikan tahap produksi dan ditribusi suksetif, tidak melalui kepemilikan umum atau ikatan kontraktual, tetapi melalui ukuran dan kekuatan salah stau pihak. 
• Sistem Pemasaran Horisontal Perkembangan saluran lainnya adalah sistem pemasaran horisontal, dimana dua atau lebih perusahaan pada satu tingkat bergabung bersama untuk mengikuti peluang pemasaran baru. 
• Sistem Distribusi Multisaluran Semakin banyak perusahaan yang menerapkan sistem distribusi multisaluran – sering disebut saluran pemasar hibrida. Sistem distribusi multisaluran : sistem distribusi di mana sebuah perusahaan menetapkan dua atau lebih saluran pemasaran untuk menjangkau satu atau lebih segmen pelanggan. o Sistem distribusi multisaluran 

 • Mengubah Organisasi Saluran 
Suatu tren utama adalah disintermediasi – istialah besar dengan pesan yang jelas dan konsekuensi penting. Disintermediasi : Pemotongan perantara saluran pemasaran oleh produsen produk atau jasa, atau penggantian penjual perantara tradisional oleh jenis perantara baru secara radikal. Agar tetap kompetitif, produsen produk dan jasa harus mengembangkan peluang saluran baru, seperti Internet dan saluran langsung lainnya. Untuk menghilangkan masalah ini, perusahaan sering mencari cara untuk membuat saluran langsung mempunyai niali tambah bagi seluruh saluran. 

3. Keputusan Desain Saluran 
Dalam mendesain saluran pemasaran, produsen berjuang antara apa yang ideal dan apa yang praktis. Jika berhasil, perusahaan baru dapat membuka cabang ke pasar yang baru melalui perantara yang ada.  

3.1 Menganalisis Kebutuhan Konsumen Seperti yang dinyatakan sebelumnya, saluran pemasaran merupakan bagian dari keseluruhan jaringan penghantar nilai pelanggan. Perusahaan harus menyeimbangkan kebutuhan konsumen tidak hanya terhadap kelayakan dan biaya untuk memenuhi kebutuhan ini tetapi juga terhadap preferensi harga pelanggan.  

3.2 Menentukan Tujuan Saluran 
Perusahaan harus menyatakan tujuan saluran pemasaran mereka menyangkut tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan. Tujuan saluran perusahaan juga dipengaruhi oleh sifat perusahaan, produknya, perantara pemasarannya, pesaingnya dan lingkungannya. Terakhir, faktor lingkungan seperti kondisi ekonomi dan batasan hukum bisa mempengaruhi tujuan dan desain saluran. 

 3.3 Mengidentifikasi Alternatif Utama Perusahaan mengidentifikasi tujuan salurannya, mengidentifikasi alternatif saluran utama menyangkut jenis perantara, jumlah perantara, dan tanggung jawab masing-masing anggota saluran.  

3.3.1 Jenis-jenis Perantara 
Alternatif saluran brikut bisa muncul: 
• Tenaga penjualan perusahaan: memperluas tenaga penjualan langsung perusahaan. Menambah operasi telesales dalam di mana wiraniaga telepon menangani perusahaan ukuran kecil atau menengah. 
• Agen produsen : memperkerjakan agen produsen perusahaan independen yang wiraniaganya menangani produk yang berhubungan dari banyak perusahaan di wilayah atau industri berbeda untuk menjual peralatan uji baru tersebut. 
• Distributor industri : mencari distributor di wilayah atau industri berbeda yang akan membeli dan menjual lini baru tersebut. Memberi mereka distribusi eksklusif, marjin yang baik, pelatihan produk, dan dukungan promosi. 

 3.4 Jumlah Perantara Pemasaran 
Ada tiga strategi yang tersedia: distribusi intensif, distribusi eksklusif, dan distribusi selektif. Produsen produk kelontong dan bahan baku umum menggunakan distribusi intensif (intensive distribution) yaitu dengan menyimpan produk di sebanyak mungkin toko. Bentuk ekstrem praktek distribusi eksklusif (exclusive distribution) yaitu memberikan hak eksklusif kepada sejumlah penyalur yang terbatas untuk mendistribusikan produk perusahaan di wilayah mereka. Antara kedua distribusi diatas, terdapat distribusi selektif (selective distribution) yaitu penggunaan lebih dari satu, tetapi lebih sedikit dari semuanya, perantara yang bersedia menjual produk perusahaan.  

3.5 Tanggung jawab Anggota Saluran 
Adanya kesepakatan kebijakan harga, kondisi penjualan, hak teritorial, dan layanan khusus yang dilakukan masing-masing pihak. Produsen harus menetapkan daftar harga dan aturan diskon yang adil bagi perantara.

3.6 Mengevaluasi Alternatif Utama 
Dengan menggunakan kriteria ekonomi, perusahaan membandingkan perkiraan penjualan, biaya, dan profitabilitas alternatif saluran yang berbeda. Perusahaan juga harus mempertimbangkan masalah kendali. Terakhir, perusahaan harus menetapkan kriteria adaptif.  

3.7 Merancang Saluran Distribusi Internasional 
Pemasar internasional menghadapi sejumlah besar alternatif saluran. Merancang sistem saluran yang efisien dan efektif antara dan di dalam pasar di berbagai negara memiliki tantangan yang sulit. 

 4. Keputusan Manajemen Saluran 
Perusahaan harus mengimplementasikan dan mengelola saluran terpilih. Manajemen saluran membutuhkan pemilihan, pengelolaan, dan memotivasi anggota saluran individual dan mengevaluasi kinerja mereka sepanjang waktu.  

4.1 Memilih Anggota Saluran 
Produsen mempunyai kemampuan beragam dalam menarik perantara pemasaran yang berkualitas. Untuk itu produsen juga mampu memilih anggota salurannya. Ketika memilih perantara, perusahaan harus menentukan karakteristik apa yang membedakan perantara yang lebih baik. Perusahaan akan mengevalusi berapa lama setiap anggota saluran berada dalam bisnis, lini lain yang dijual, catatan pertumbuhan dan laba, tinmgkat kerjasama, dan juga reputasi. 

4.2 Mengelola dan Memotivasi Anggota Saluran 
Setelah terpilih, anggota saluran harus terus dikelola dan dimotivasi untuk melakukan kemampuan terbaik mereka. Perusahaan tidak boleh hanya menjual melalui perantara tetapi kepada dan dengan mereka. Sebagian besar perusahaan melihat perantara mereka sebagai pelanggan lini pertama dan mitra. Mereka mempraktekkan manajemen hubungan kemitraan yang kuat untuk membangun kemitraan jangka panjang dengan anggota saluran. Hal ini menciptakan sistem pemasaran yang memenuhi kebutuhan perusahaan maupun mitra pemasarannya. Banyak perusahaan yang kini menerapkan sistem manajemen hubungan kemitraan berteknologi tinggi untuk mengkoordinasikan usaha pemsaran seluruh saluran mereka. hal ini dapat membantu untuk membantu merekrut, melatih, mengatur, mengelola, memotivasi, dan mengevaluasi hubungan dengan mitra saluran.  

4.3 Mengevaluasi Anggota Saluran 
Produsen harus memeriksa kinerja anggota saluran secara teratur dan membandingkannya dengan standar seperti kuota penjualan, rata-rata tingkat persediaan, waktu pengiriman kepada pelanggan, perlakuan bagi barang yang rusak dan hilang, kerja sama dalam promosi perusahaan dan program pelatihan, dan layanan bagi pelanggan.  

5. Kebijakan Publik dan Keputusan Distribusi 
Ketika penjual hanya mengijinkan toko tertentu menjual produknya, strategi ini disebut distribusi eksklusif. Ketika penjual mensyaratkan bahwa dealer ini tidak menangani produk pesaing, strategi ini disebut kesepakatan eksklusif. Kesepakatan eksklusif sering mencakup keseopakatan teritorial eksklusif. Kesepakatan mengikat seperti itu belum tentu ilegal, tetapi melanggar Clayton Act jika cenderung mengurangi persaingan secara substansial.  

6. Logistik Pemasaran dan Manajemen Rantai Pasokan 
Tugas yang dilibatkan dalam perencanaan, pengimplementasian, dan pengendalian aliran fisik bahan, barang akhir, dan informasi yang berhubungan dari titik asal ke titik konsumsi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam kondisi mendapatkan laba.  

6.1 Sifat dan Arti Penting Logistik Pemasaran 
Logistik pemasaran (marketing logistic) disebut juga distribusi fisik (psysical distribution) – melibatkan perencanaan, implementasi, dan kendali aliran fisik barang, jasa, dan informasi yang berhubungan dari titik asal ke titik konsumen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam kondisi mendapatkan laba. Logistik pemasaran tidak hanya melibatkan distribusi keluar (memindahkan produk dari pabrik ke penjual perantara dan pada akhirnya ke pelanggan) tetapi juga distribusi di dalam (memindahkan produk dan bahan dari pemasok ke pabrik). Karena itu, logistik pemasaran melibatkan seluruh manajemen rantai pasokan. Manajemen rantai pasokan – mengelola aliran ke atas dan bawah dari bahan, barang akhir, dan informasi berhubungan yang bernilai tambah di antara pemasok, perusahaan, penjual perantara, dan konsumen akhir. Tugas manajer logistik adalah mengkoordinasikan kegiatan pemasok, agen pembelian, pemasar, anggota saluran, dan pelanggan.  

6.2 Tujuan Sistem Logistik 
Adalah memberikan layanan pelanggan maksimum pada biaya termurah. Sayangnya, tidak ada sistem logistik yang dapat memaksimalkan layanan pelanggan dan menimbulkan biaya distribusi sekaligus. Tujuan logistik pemasaran seharusnya untuk menyediakan tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan dengan biaya termurah. Yang dimaksudkan untuk memaksimalkan laba, bukan penjual.  

6.3 Fungsi Logistik Utama 
Fungsi logistik utama mencakup pergudangan, manajemen persediaan, transportasi, dan manajemen informasi logistik.  

6.3.1 Pergudangan 
Perusahaan mungkin menggunakan gudang penyimpanan atau pusat distribusi. Pusat distribusi (distribution center) dirancang untuk memindahkan barang dan bukan sekedar menyimpannya. Pusat distribusi : gudang besar yang sangat otomatis yang dirancang untuk menerima barang dari berbagai pabrik dan pemasaok, menerima pesanan, mengisinya dengan efisien, dan mengirimkan barang ke pelanggan secepat mungkin.  
6.3.2 Manajemen Persediaan 
Manajemen persediaan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Manajer harus mempertahankan keseimbangan yang rapuh antara menjual terlalu sedikit persediaan dan menjual terlalu banyak.  

6.3.3 Transportasi 
Pilihan angkutan transportasi mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja pengiriman, dan kondisi barang pada saat barang itu tiba – semuanya mempengaruhi pelanggan. Pengiriman juga menggunakan transportasi intermoda (intermodal transportation) : menggabungkan dua atau lebih moda transportasi.  

6.3.4 Manajemen Informasi Logistik 
Perusahaan mengelola rantai pasokan melalui informasi. Mitra saluran sering berhubungan untuk berbagi informasi dan membuat keputusan logistik gabungan yang lebih baik. 

6.4 Manajemen Logistik Terintegrasi 
Manajemen Logistik Terintegrasi (integrated logistics management) : konsep logistik yang menekan kerja tim, baik di dalam perusahaan dan di antara seluruh organisasi saluran pemasaran, untuk memaksimalkan kinerja keseluruhan sistem distribusi. 
• Tim Kerja Fungsi di Dalam Perusahaan 
• Membangun Kemitraan Logistik 
• Logistik Pihak Ketiga 

Kotler Philip dan Gary Amstrong, “Prinsip-Prinsip Pemasaran”, edisi keduabelas, jilid 1, hal 342-366

Thursday, June 2, 2011

Setting Wireless Router TP-Link dengan ADSL Modem

Cukup mudah untuk men-seting dan meng-konfigurasi router dengan modem ADSL, tinggal mengikuti panduan yang ada di dalam buku manualnya, sudah cukup untuk bisa digunakan akses ke internet.
Setelah menghubungkan Modem ,  TP-Link router, Notebook/PC dalam kondisi OFF, seperti gambar berikut:

Ada dua cara untuk melakukan setting router TP-Link :
  1. Menggunakan CD Aplikasinya
  2. Melalui Halaman WEB / WEB browser.
Disini kita akan bahas dengan cara yang paling umum dipergunakan, yaitu dengan WEB browser.

Setting Hotspot Mikrotik

Begitu mudahnya untuk menggunakan mikrotik. Konsep networking yang sudah anda pahami akan sangat mudah di implementasikan di operating sistem router yang berbasis kepada linux kernel ini. Kali ini kita akan praktekan sebuah judul yang banyak di nanti orang banyak. Judul yang di ambil adalah, membuat hotspot dan user manager dengan router yang sama.
Langkah pertama adalah sbb :
1. Buat sebuah server Radius
/ radius add service=hotspot address=127.0.0.1 secret=123456
2. Buat profile dan set profile tersebut untuk menggunakan Radius Server
/ ip hotspot profile set hsprof1 use-radius=yes

Perbedaan Wifi Dan Hotspot

Mungkin banyak orang-orang yang belum tahu apa perbedaan dari wifi dan hotspot. malam ini saya share apa perbedaan wifi dan hotspot.
WiFi adlh kependekan dari Wireless Fidelity, digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.

Awalnya WiFi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel & Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Jenis-jenis Antena Wireless

1. USB Adapter 20dBm WN422G

TPLink TL-WN422G adalah USB adapter yang digunakan untuk menangkap signal radio wi-fi (hotspot zone). Biasa digunakan untuk menguatkan signal wifi bawaan Notebook

2. Omni TP-Link 12 dBi
Antena Omni ini memiliki Gain sinyal 12dBi dengan tipe omni directional yang bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Cocok untuk hotspot sekala sedang